Senin, 08 Maret 2010

Data Viking Tunjukkan Bukti Kehidupan di Planet Mars

Seorang saintis Amerika mengatakan, data yang dikumpulkan dari permukaan Planet Mars 25 tahun yang lalu menunjukkan bukti kehidupan di planet itu. Joseph Miller, seorang profesor di universitas Southern California mengatakan ia mendeteksi ritme yang berbeda di permukaan gas yang dilepaskan tanah Mars yang diperiksa oleh wahana antariksa robot Viking yang mendarat di sana tahun 1976. Miller mengatakan ia yakin ritme itu menunjukkan pertumbuhan mikroba di tanah bulan yang mengandung air dan nutrisi. Miller mengatakan ia berharap temuannya itu akan mendorong para periset antariksa melakukan lagi eksperimen biologi di planet Mars. Tetapi para saintis lain meragukan temuan Miller itu. Menurut mereka ada kemungkinan lain penyebab ritme itu, seperti peroksida yang terbentuk di tanah Mars.
Bukti Baru Ada Kehidupan di Mars
Jakarta – Satu lagi temuan yang memperkuat teori bahwa pernah ada kehidupan di Planet Mars.
Adakah kehidupan di planet selain bumi? Adakah planet lain yang layak dihuni manusia? Inilah misteri yang tak jua habis digali para ahli astronomi kita. Belum lama ini ditemukan sebuah kandungan karbon dalam kepingan kecil meteor Mars. Temuan yang bagi orang awam tidak berarti apapun tersebut ternyata sangat ber-harga bagi ilmuwan. Adanya karbon dalam materi Mars menguatkan dugaan bahwa di Planet Merah itu sempat ada kehidupan.
Materi karbon itu tersimpan di dalam kerak mateor dari planet Mars. Temuan berharga ini akan dipresentasikan dalam ajang Lunar and Planetary Science Conference di Houston, Texas bulan depan.
Selama ini diketahui bahwa semua proses kehidupan di bumi berasal dari elemen karbon. Berarti kalau ada kandungan karbon di kepingan planet Mars, kemungkinan besar di planet itu pernah ada kehidupan juga. Dari studi ditemukan bahwa karbon dalam meteor Mars memang orisinil berasal dari planet itu, bukan akibat dari kontaminasi di bumi.
Meteor Mars yang mengandung karbon itu adalah ALH840001 yang jatuh ke bumi pada 1998 lalu. Objek ini terdiri dari bebatuan yang cukup langka. Bebatuan ini diyakini berasal dari ledakan di permukaan Mars yang menghasilkan imbas cukup besar, yakni terlemparnya serpihan planet itu hingga miliaran tahun sebelum jatuh ke bumi.
Data serupa juga dijumpai pada kepingan meteor Nakhla yang jatuh di Mesir pada tahun 1911. Pihak Natural History Museum di London yang menyimpan beberapa kepingan meteor itu setuju untuk meminjamkannya pada NASA untuk dianalisa.
Kandungan karbon terdapat pada pori-pori dan saluran tersembunyi di meteor. Sebagian materi ini nampak gelap ketika dilihat dari bawah mikroskop. “Ini adalah materi yang sangat menarik. Kami tidak yakin apa artinya tapi yang jelas materi itu terdapat pada semua bagian Nakhla,” papar Kathie Thomas Keprta, ilmuwan dari Lockheed Martin Corporation dan Johnson Space Center, NASA di Houston, Texas seperti yang dikutip BBC News baru-baru ini.
Ihwal keaslian komponen karbon itu dari Mars bisa dikuatkan Peter Buseck, profesor ilmu geologi dari Arizona State University. Ia menemukan bukti kuat bahwa kandungan karbon itu bukanlah berasal dari bumi, melainkan dari Mars. Memang sulit untuk mengidentifikasi asal mula karbon hanya dari analisa mikroskopis. Isotop karbon meteor Nakhla diketahui terdiri atas 75 persen, sedangkan lainnya adalah karbon –14. Sejauh ini terbukti apabila ada objek yang mengandung komponen karbon – 14, itu dipastikan berasal dari angkasa luar atau karbon masa purba.
Jika memang benar kandungan itu asli berasal dari Mars, bisa jadi materi lain yang mendekati unsur karbon yang juga bersumber dari bebatuan lain di luar angkasa menabrak Mars ratusan atau ribuan tahun silam. Atau itu memang merupakan aktivitas mikroba kecil. Apakah teori ini dapat dipertahankan atau diruntuhkan, mari kita lihat hasilnya setelah dipresentasikan di ajang Lunar dan Planetary Science Conference yang akan berlangsung 13-17 Maret 2006 mendatang, di Texas, AS.(mer)
Copyright © Sinar Harapan 2003

Wajah Pada Mars'' Hanya Sebuah Bukit
Pasadena, California, 9 April
Sebuah foto terbaru yang disebarluaskan Badan Ruang Angkasa Amerika (NASA) Senin (6/4) lalu menunjukkan, apa yang selama ini dianggap banyak pengamat sebagai ''Wajah pada Mars'' ternyata hanyalah sebuah bukit.
Gambar yang diambil oleh Mars Surveyor yang melakukan penjelajahan mengelilingi permukaan planet merah tersebut, memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati dengan seksama salah satu bentuk permukaan Mars, yang tampak seperti ''wajah manusia''. Bentuk ''wajah'' yang terdeteksi di kawasan Cydonia Mars itu, menjadi bahan perdebatan para pakar setelah muncul dalam foto yang diambil misi Viking tahun 1976.
Sejak saat itu beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa ''wajah'' yang berukuran 1,6 kilometer tersebut bukan bentukan alam, tapi kemungkinan besar sebuah monumen yang dikelilingi oleh sejumlah piramida. Hal itu dianggap sebagai salah satu bukti yang memperkuat anggapan pernah ada kehidupan di Mars. Namun, dengan disebarkannya foto terbaru pada web site NASA tersebut secara tidak langsung membantah teori Face on Mars itu. ''Bentuk permukaan itu tampak alamiah,'' ujar juru bicara, Diane Ainsworth.
''Itu tampak seperti sebuah dataran tinggi yang sempit dan terasing dengan bagian atas datar dan sisi-sisi yang curam dan berbatu-batu,'' tambah Michael Ravine, Advanced Projects Manager di Malin Space Science Systems, San Diego yang mengoperasikan kamera pada Mars Surveyor.
''Wajah'' yang dipotret lebih dari 20 tahun lalu itu menimbulkan pro-kontra di kalangan para pengamat. Pihak yang tidak percaya beranggapan, gambar tersebut merupakan sebuah trik cahaya dan bayangan dari sebuah bentukan alamiah, namun pihak yang percaya mengatakan, ''wajah'' itu adalah bagian dari sebuah kota kuno di Mars.
Kamera Modern
Namun, dengan pengamatan teliti menggunakan kamera modern, mulut yang menganga pada ''wajah'' dengan mata kosong seperti yang terlihat pada gambar dari misi Viking tersebut, menghilang.
Fakta terbaru itu sertamerta mendapat sanggahan dari pendukung teori Face on Mars. Mereka menyatakan, terlalu banyak data yang hilang dari gambar saat diperbanyak, dan kualitas gambar terlalu rendah untuk bisa diambil sebuah kesimpulan.
''Itu seperti menonton televisi yang dipenuhi dengan pernik-pernik salju,'' ujar Richard Hoaglund, penyelidik untuk The Enterprise Mission, sebuah organisasi pengawas NASA yang berbasis di New Mexico.
Tapi, pendapat tersebut dibantah oleh beberapa pengamat yang meyakini gambar terbaru dari Mars Surveyor merupakan bentuk alamiah Mars. ''Memang foto tersebut agak kabur, tapi tidak terlalu jelek untuk menarik sebuah kesimpulan,'' ujar Michael Carr, geolog dari Geological Survey AS di Menlo Park. Ia mengatakan, kawasan foto adalah sebuah zona transisi antara area kawah tua dan baru yang terletak rendah pada dataran sebelah utara. Benjolan-benjolan batu dari formasi yang lebih tua mendominasi dataran, dan ''wajah'' tersebut merupakan salah satu dari benjolan batu tersebut. ''Itu adalah sebuah formasi alam,'' tegas Carr. (Rtr/AP/M-12)
Wajah Planet : mengapa bumi berbeda ?
Oktober 8th, 2006 — Rovicky
Bumi yang kecil ini memang unik. Bentuk roman mukanya, atmosferanya, sampai isinya sangat unik dibanding planet2 lain. Apa saja yng membedakan bumi dengan planet2 lainnya ? Coba kita tengok bentar yuuk !.
Ukuran bumi dibandingkan dengan planet lainnya. Untuk membayangkan seberapa bumi kita dibndingkan planet2 lainnya klick gambar dibawah ini.


Dari ukurannya saja bumi bukanlah planet yang terbesar, namun juga bukan terkecil … tapi sudah pas ! kalau orang Malaysia cakap ngam-ngam !.
Kalau dibandingkan posisinya dengan Matahari. Planet bumipun nomer tiga jaraknya dari matahari, gambar disebelah hanya menunjukkan urutan tetapi bukan jaraknya looh. Kalau jaraknya juga dimasukkan nanti ukurannya kuecil-kuecil, ntar ngga bisa kliatan. Ini hanya menunjukkan dimana posisi planet saja.
Apa saja ciri fisik planet-planet ini tata surya ini. Dibawah ini perbandingan suhu, densitas, massa (berat), gaya grafitasi, serta lamanya satu hari di planet-planet itu.
Suhu bumi tidak terlalu panas untuk mahluk hidup dan manusia, densitas atau berat jenis bumi ternyata terbesar diantara planet-planet dalam (planet yang dekat dengan matahari). tetapi karena ukuran diameternya Jupiter memilki berat (massa) terbesar, dan apa konsekuensi dari massa ? Ya, grafitasi di Jupiter juga paling besar. Ini kalau kita di Jupiter akan merasakan grafitasi dua setengah kali dari di Bumi, artinya kalau kita disana, maka badan kita akan terasa berat diangkat. Kali aja kita jadi pendek2 deh deh disana.
Nah yang menarik satu hari dibumi lamanya 24 jam. Tetapi di Venus sehari akan terasa 243 kali dibumi. Walah kalau disuruh puasa sehari gimana doonk ?. Nah, Mars ini sepertinya paling enak, sehari di Mars lamanya 24.6 jam, hampir sama dengan bumi. tetapi planet ini agak males muteri matahari, sehingga setahun di mars serasa 686.98 hari. Walllah, dua tahun sekali baru masuk bulan puasa donk ?.
Ternyata, perbedaan diatas ternyata tidak hanya karena dinamisnya planet2 ini ketika mengelilingi matahari. Tetapi ternyata interior planet ini juga berbeda-beda. Coba lihat :

Y ang terlihat dari disain interior planet ini ternyata ukuran inti planet berbeda-beda. Bumi memilki diameter inti planet yang relatif kecil dibanding ukuran diameter keseluruhannya. Inti planet memilki densitas paling besar dari planet itu. Sehingga sangat menentukan berat (masa) planet dan tentusaja nantinya akan menetukan besarnya gaya gravitasinyajuga.
Bagaimana roman mukanya ?
Planet Mars sering disebut planet merah. Kenapa merah ? karena permukaanya banyak di dominasi oleh unsur besi. Nah kalau pernah lihat besi karatan, ya seperti itulah warna planet mars, mirip seperti besi karatan. Planet mars ini juga bopeng-bopeng.

Warna Planet Mars aslinya yang kemerahan itu seperti yang disebelah kiri. Kalau tinggi rendahnya dilihat dengan warna, warna biru = rendah, warna merah = tinggi, maka Mars kelihatan bopeng-bopengnya dengan jelas. Permukaan Mars dibentuk oleh proses pembekuannya termasuk karena ditabrak meteor dan proses vulkanisme atau erupsi gunung api. Ya, di Mars bahkan ada gunung api terbesar dalam tatasurya matahari.
Gunung api ini disebut dengan Olympus Mons. Gunung api yang pualing besar di tata surya ini berukuran tinggi 24 Kilometer, dan diameter 550 Kilometer ! Bandingkan dengan gunung tertinggi di Pulau Jawa yaitu Semeru yang tingginya hanya 3.7 Kilometer (tepatnya diukur oleh Pak Hassanudin dari ITB setinggi 3676 dari permukaan laut).
Adakah plate tectonic di Mars ?
Mars memang diperkirakan memiliki kerak seperti kerak bumi. Namun apakah kerak ini bergerak aktif seperti bumi ? Hal ini sering menjadi perdebatan. Sepertinya kerak Mars ini sudah mati atau gagal bergerak lebih lama sehingga proses pembentukan planet yg layak huni sperti bumi telah gagal. Planet terburu “mati” lebih awal.
Kita sebut saja Mars ini termasuk planet gagal. Trus apakah ada tanda awal seperti Bumi misalnya pernah ada air ? Memang pernah ada yg memperkirakn adanya air di Mars. Penampakan alur seperti sungai juga terlihat di Mars, alur ini mirip alur sungai di bumi namun saat ini tidak terlihat adanya air disana.
Sangat mungkin air yang dahulunya ada di Mars saat ini sudah menguap atau malah terserap kedalam tanah Mars. Suhu mars yang sangat dingin ini memungkinkan air akan membeku pada saat ini. Namun sungguh aneh di Mars terlihat ada siklon. Siklon di Mars ini diperkirakan berupa siklon Carbon dioxide. Tetapi tidak seperti di Bumi, siklon di Mars tidak terjadi secara global. Hanya lokal-lokal tertentu dan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan siklon di bumi. Barangkali ini menunjukkan bahwa atmosfera Mars memang tidak sesempurna atmosfera bumi.
Proses proses pembentukan roman muka (topografi) Mars banyak yang mirip dengan bumi. Namun dominasi proses yang terjadi berbeda dengan bumi. Proses “pengukiran” oleh air tidak terlihat dominan dalam membuat detil topografi planet ini. Saat ini angin mungkin masih berproses di mars, sehingga membentuk kikisan-kikisan seperti erosi angin di gurun pasir.


Trus gimana roman muka planet lain, dhe ?
Oke, aku kasih satu contoh lagi bukan planet tetapi bulan ya. Bulan ini memilki bentuk roman muka yang akan menjadikan istilah wajah seperti bulan tidak berlaku coba saja lihat bagaimana bentuk permukaan yang “brocel-brocel”. Bulan didominasi bentuk muka akibat tumbukan meteor dan letupan gunung api sewaktu pembentukan/pendinginannya dahulu. Bentuk crater-crater (kepundan) ini mendominasi topografi bulan. Di bulan tidak ada air, bahkan bulan ini dipastikan benda langit yang “mati”, sehingga eksplorasi ke bulan terhenti.
Bagaimana dengan bentukan roman muka Bumi ?
Bumi memiliki air cukup banyak kalau dilihat volumenya dibanding planet-planet lain (lah wong belum dibuktikan adanya air di planet lain) namun air itu hampir semuanya berada di laut berupa air asin. Jumlah air keseluruhan diperkirakan lebih kurang 1,338,000,000 kilometer kubik. Air ini menutup 70.8 persen (361.13 juta km2) sisanya daratan hanya 29.2 persen berupa daratan.
Di bumi proses tektonik dan air merupakan dua proses utama pembentuk roman muka bumi. Tektonik di bumi ini menggerakkan kerak-kerak tektonik sehingga menyebabkan pengangkatan dan juga penurunan tentu saja. Sedangkan air akan “mengukir” permukaan bumi ini menjadi ukiran-ukiran indah seperti dibawah ini :
Gambar disebelah ini diambil dari satelit, kemudian dengan manipulasi warna serta image processing mirip kalau kita pakai Adobe Photoshop, maka akan terkuak bahwa bumi merupakan produk artis yang lebih tinggi dari maestro-maestro seni lukis maupun seni patung yang pernah ada di dunia ini.
Bagaimana bumi ini diukir ? Ya tentusaja dengan air yang berupa siklus. Ya, siklus air ini selalu “meramaikan” kegiatan yang ada di bumi. Air ini berputar-putar, tidak ada ujung dan tidak ada akhir dalam siklus ini. Lah menurutmu awalnya air darimana ? dari laut atau dari es, atau malah air berasal dari titik-titik hujan ? Silahkan berspekulasi, lah wong poro ahli aja kalau ditanya malah mbundet dewe
Tetap harus diingat bahwa air ini 96% berada di laut, sedang sisanya hanya 4 % berada di darat. Dari keseluruhan air ini hanya 0,75% yang merupakan air tawar dan dapat dimanfaatkan langsung untuk kehidupan manusia. Nah tuuh … sepertinya emang air itu buanyak di bumi dibanding planet-planet lain tetapi volume yang dapat dimanfaatkan manusia kurang dari 1% saja. Jadi harus hemat air ya ? Kalau ternyata kamu melihat ada pipa air yang bocor cepetan nelepon PAM (perusahaan air minum), seperti Ki Sakiyun, supaya kran bocor cepet-cepet ditutup, sehingga air tidak ngocor terbuang percuma.
Nah sekarang tahu kan apa yg membuat roman muka bumi berbeda dengan planet-planet lain, ya karena di bumi “diramaikan” dengan adanya gegap-gempitanya pergerakan kerakbumi yg membuat gunung api dan pengangkatan pegunungan dan juga ukiran dari silus air. Jadi gerakan kerak tektonik ya memang diperlukan dalam kehidupan di bumi, juga air sangat penting dalam kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar